Light
03.42
"Maukah kau menikah denganku, señorita?" Deg! Degup jantung Riruna serasa berhenti ketika Marriot melamarnya didepan kuil Abu Simbel. Di hadapan semua orang. Kemudian, mulai terdengar riuh tepuk tangan dan siulan. Pipi Riruna semakin memerah. Semua berawal dari pertemuan Riruna dan Marriot 2 tahun lalu yang secara tidak disengaja didepan gerbang Al-Azhar. Saat itu, Riruna sedang terburu-buru, dan tidak sengaja menabrak Marriot. Bagaikan melihat bidadari jatuh dari langit, Marriot terus memandangi Riruna. Tapi karena terburu-buru Riruna segera meninggalkan Marriot dan bergegas mencari kelasnya. Dan tanpa diduga, mereka diruang yang sama. Marriot pun mengajak kenalan. Ternyata, Marriot adalah orang spanyol yang tergila-gila dengan Mesir. Riruna sendiri asli dari Mesir, namun orang tuanya berasal dari Brazil. Kemudian setelah menceritakan tentang identitas masing-masing, Marriot meminta nomor handphonenya, dan perlahan mereka berdua saling jatuh cinta.
"Riruna? Apa jawabanmu?" Tanya Marriot, gugup. Tiba-tiba Riruna terbuyar dari lamunannya tentang pertemuan mereka. Tanpa ragu-ragu, Riruna menjawab dengan anggukan kepalanya dan menangis terharu.
***********************
Claire Anastasia. 14 tahun, lincah, berbakat dalam bidang atletik khususnya lari dan renang,tomboy, selalu berlagak kuat namun sebenarnya cengeng, wajahnya khas Asia namun matanya agak belo dan berwarna hijau, rambut hitam lurus sepinggang. Ya, Claire adalah anak dari Riruna dan Marriot. Sudah 14 tahun sejak mereka menikah. Kini mereka tinggal di Amerika karena pekerjaan Marriot, yang merupakan seorang arsitek. Sedangkan Riruna sendiri, bekerja sebagai engineering. Mereka berdua sibuk dengan karirnya masing-masing, sementara Claire selalu ditinggal sendiri. Bahkan di hari ulang tahunnya yang ke 14 ini pun orang tuanya tidak bisa merayakan bersama.
"Ibu, minggu depan aku akan mengikuti lomba lari antar sekolah. Ibu janji kan mau nonton?" Claire menatap nanar. "Hmmm.." Sesaat, Riruna sepertinya masih mempertimbangkan apakah disaat itu ada pekerjaan penting atau tidak, namun tidak tega melihat Claire, akhirnya ia menjawab,"Ok, I promise!"
"Really?! Yeaaay, i love you mom" Claire senang bukan main. Ibunya akan menyaksikannya lomba lari. Ya. Claire sangat suka berlari. Dari kecil, dia adalah anak yang hyper active. Sama sekali tidak bisa diam dan selalu berlari ke sana kemari. Baginya, disaat berlari dan menembus angin dengan cepat adalah kebanggaan tersendiri yang tiada duanya. Claire juga suka dengan tempat yang natural. Apa lagi kalau berlari-lari ditempat yang natural. Wah, itu sangat menyenangkan baginya.
"Hei, James! Nanti, Ibu akan datang ke acara lomba" Pamer Claire pada sahabat sejak kecilnya itu. "Really? R you sure?Bukankah tahun lalu juga ibumu bilang begitu,dan selalu berakhir dengan kau yang kecewa karena ibumu tidak datang"
Mendengar itu Claire diam seribu bahasa. Ya, tahun-tahun yang lalu pun selalu seperti itu. Selalu berakhir dengan Claire yang kecewa dan menangis dirumah pohonnya ,ditemani oleh James. Ayah dan Ibunya tak pernah ada untuknya. Bahkan saat pembagian rapot, hanya Claire yang dijemput oleh supir pribadinya bukan orang tuanya. Itu sangat menyakitkan baginya.
Melihat Claire yang terdiam, James langsung menyadari perkataannya. "Hei hei, optimis sajalah! Yakinlah bahwa Ibumu pasti datang!" Hibur James. Kemudian Claire tersenyum. Seandainya memang datang.....
*************************
"Riruna? Apa jawabanmu?" Tanya Marriot, gugup. Tiba-tiba Riruna terbuyar dari lamunannya tentang pertemuan mereka. Tanpa ragu-ragu, Riruna menjawab dengan anggukan kepalanya dan menangis terharu.
***********************
Claire Anastasia. 14 tahun, lincah, berbakat dalam bidang atletik khususnya lari dan renang,tomboy, selalu berlagak kuat namun sebenarnya cengeng, wajahnya khas Asia namun matanya agak belo dan berwarna hijau, rambut hitam lurus sepinggang. Ya, Claire adalah anak dari Riruna dan Marriot. Sudah 14 tahun sejak mereka menikah. Kini mereka tinggal di Amerika karena pekerjaan Marriot, yang merupakan seorang arsitek. Sedangkan Riruna sendiri, bekerja sebagai engineering. Mereka berdua sibuk dengan karirnya masing-masing, sementara Claire selalu ditinggal sendiri. Bahkan di hari ulang tahunnya yang ke 14 ini pun orang tuanya tidak bisa merayakan bersama.
"Ibu, minggu depan aku akan mengikuti lomba lari antar sekolah. Ibu janji kan mau nonton?" Claire menatap nanar. "Hmmm.." Sesaat, Riruna sepertinya masih mempertimbangkan apakah disaat itu ada pekerjaan penting atau tidak, namun tidak tega melihat Claire, akhirnya ia menjawab,"Ok, I promise!"
"Really?! Yeaaay, i love you mom" Claire senang bukan main. Ibunya akan menyaksikannya lomba lari. Ya. Claire sangat suka berlari. Dari kecil, dia adalah anak yang hyper active. Sama sekali tidak bisa diam dan selalu berlari ke sana kemari. Baginya, disaat berlari dan menembus angin dengan cepat adalah kebanggaan tersendiri yang tiada duanya. Claire juga suka dengan tempat yang natural. Apa lagi kalau berlari-lari ditempat yang natural. Wah, itu sangat menyenangkan baginya.
"Hei, James! Nanti, Ibu akan datang ke acara lomba" Pamer Claire pada sahabat sejak kecilnya itu. "Really? R you sure?Bukankah tahun lalu juga ibumu bilang begitu,dan selalu berakhir dengan kau yang kecewa karena ibumu tidak datang"
Mendengar itu Claire diam seribu bahasa. Ya, tahun-tahun yang lalu pun selalu seperti itu. Selalu berakhir dengan Claire yang kecewa dan menangis dirumah pohonnya ,ditemani oleh James. Ayah dan Ibunya tak pernah ada untuknya. Bahkan saat pembagian rapot, hanya Claire yang dijemput oleh supir pribadinya bukan orang tuanya. Itu sangat menyakitkan baginya.
Melihat Claire yang terdiam, James langsung menyadari perkataannya. "Hei hei, optimis sajalah! Yakinlah bahwa Ibumu pasti datang!" Hibur James. Kemudian Claire tersenyum. Seandainya memang datang.....
*************************
0 komentar