Part V
Pak Yanto mengajak kami ke halaman belakang meskipun keadaan langit tidak mendukung, kami sempat bertemu guru agama kami.. Guru agama kami melarang Pak Yanto untuk pergi ke halaman namun Pak Yanto tetap ingin melanjutkan kehendaknya.
“Hmm Firasatku gak enak banget nih” ilham mulai garuk-garuk kepala “Takut ada apa-apa nih..” tambah alisa. “Udah dehh! Jangan nethink dulu dong !” gerutu errin. “aaah pada berisik deh, jadi gak kedengeran nih Pak Yanto ngejelasin apa!” bentakku, alhasil mereka pun diam
“aduh, kebelet nih.. anter ke kamar mandi dong” pinta yuli “huh nyusahin aja, ayo buruan! Ijin dulu yuk ke Pak Yanto”
Setelah ijin ke Pak Yanto, aku dan Yuli pergi ke kamar mandi.
“chan, apapun yang terjadi jangan ninggalin aku loh!” ancam yuli. “kalo ada hantu sih aku langsung kabur ninggalin kamu.. haha” “ih chan ga lucuuuuuuu.. udah ah, tungguin!” tanpa basa-basi dia langsung menutup pintu.
“Aaah lama banget nih yuli!” aku mulai menggerutu
“Iya chan sabaaar!” yuli hanya bilang seperti itu
“uh si chandra cerewet banget sih, jadi gak enak perasaan aja” gumam yuli.
Hihihihi.... Suara tertawa yang melengking dan nada yang tinggi itu terdengar oleh Yuli.
“Chan, ketawanya jangan gitu deh!” yuli memarahiku “Hah? Siapa yang ketawa?”
“Aah mungkin si chandra iseng” pikir yuli
Saat dia mau keluar dari kamar mandi , ada air menetes ke hidungnya. Setelah dia usap dan dia lihat.. ternyata DARAH !
Spontan dia melihat keatas, dan ada sesosok wanita yang digantung ! tanpa ba-bi-bu yuli langsung lari keluar dan berlari meninggalkanku
“Heh ! Yul jangan tinggalin aku dong!!” akhirnya aku juga mengejar Yuli karena takut.
“Abis dari mana saja kalian? Ke kamar mandi kok sejam!” Pak Yanto memarahi kami
“ma.. maaf pak.”
“yasudah, lagi pula jam pelajaran bapak sudah habis. Kalian boleh istirahat.. TAPI dengan catatan, lain kali jangan terulang kembali”
“baik pak” kami langsung ke kelas dan menemui teman-teman yang lain.
“eh Yuli! Tadi kenapa sih?” tanyaku penasaran.. “tadi.. ada darah netes ke hidungku waktu aku liat ke atas... ada sesosok wanita yang digantung !!!” Yuli histeris. “Hah? Wah berarti sama kaya temen aku dong” , “Hah? Emang siapa ,sal?” tanya ardan pada isal. “temen rumah aku yang sekarang kelas 2-5.. dia juga sama kaya Yuli. Aku kira dia Cuma nyari sensasi doang, ternyata... emang beneran..”
“Sebaiknya kita hati-hati sama gudang belakang sekolah kita deh” kata ilham “emang kamu liat apa lagi disana ham?” tanya laura , “Jumlah mereka kok aku lihat semakin berkurang yang ada disana” jawab ilham . “Loh? Bagus dong..” kata alisa bersemangat , “Bagus apanya! Justru itu berarti mereka berkeliaran di sekitar kita! Seperti di pojok kelas....”
“AAAAAAAAH ilham udah deh ! kita kan masih ada dikelas nih!” aku mulai risih, “haha yang dipojok kelas cuma arwah bukan setan haha.. mereka gak akan ngapa-ngapain kita kok.. beda dengan penghuni gudang belakang sekolah kita” ilham menjelaskan panjanglebar.
Bel berbunyi dan menandakan kita untuk pulang, aku pun berpisah dengan yang lain
Aku pulang dengan Ilham, karena kami satu perumahan dan rumah kami cukup dekat
Namun aku sampai lebih dulu dibanding dia “Haaaam, duluan ya!” “iya chan...” , “Hati-hati ya ham!”
“Maaah.. Aku pulaaaaang” “tumben pulang cepet? Yaudah, ganti baju sana!” “iya mah”
Dirumah, ternyata ardan hanya berdua dengan ibunya. Kakaknya pergi kuliah, sementara ayahnya pulang malam.
Dia merasa haus dan pergi ke dapur. Saat sedang menuangkan air ke gelas , entah kenapa Televisi menyala. Ardan segera mematikan televisi dan segera masuk ke kamar..
“Apa jangan-jangan... penghuni gudang mengikutiku ke rumah seperti chandra ya? Ah jangan sampe deh! Televisi nya nyala karena ibu lupa matiin kali ya?” gumam ardan
Tok tok tok... suara ketukan dari pintu depan. Mungkin tamu.
Ardan segera keluar kamar dan membuka pintu depan, namun ternyata tidak ada siapa-siapa.
“Loh? Kok gak ada siapa-siapa?.. ah tutup lagi deh terus ke kamar lagi aja ah” alangkah kagetnya ardan ketika membalikan badan , ada p****g tepat didepannya! Ardan berteriak sekeras mungkin dan akhirnya tak sadarkan diri.
“dan.. ardannn!”
Sayup-sayup terdengar suara ibu ardan
“hh... kepalaku pusing mah” , “ada apa ardan?” ibu menanyaiku tapi mukanya masih samar-samar mataku masih kunang-kunang..
“uh pusing... oh iya, tadi ada p*c**g mah.. serem banget”
“serem? Hm... serem kaya gini? *nunjukmuka*” ardan kaget sekali ! muka p*c**g tersebut persis dengan ibunya, dan ternyata itu adalah p*c**g yang tadi !!!
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"