Light
05.19
Eps. 5
My... My first kiss!!!!--Teriak Claire dalam hati. Saking kagetnya hingga ia tak bisa berkata-kata. "James.... Apakah itu ungkapan cinta? Apakah kau mencintaiku?" tanya Claire, masih bingung rupanya.
James malah tertawa. Kemudian ia menjawab lembut sambil mengusap kepala Claire,"Tentu saja, dasar bodoh! Kau pikir aku akan bercanda tentang yang tadi?"
Uuugh dia mengataiku bodoh!!!--Tapi entah mengapa itu membuat Claire senang. Mukanya merah padam. Sepertinya...entah sejak kapan, Claire pun sebenarnya sudah menyukai James. Apalagi kini James semakin tinggi,pintar,tampan,dan keren. Claire selalu dibuat deg-degan karenanya. Kini, James kembali membuat perasaan Claire tidak keruan.
"Uuum.. jadi, bagaimana? Apakah kau juga mencintaiku?" tanya James gugup, mukanya bersemu merah. Merah padam seperti kepiting rebus.
"Ya!!" jawab Claire, kemudian merangkulnya erat. James terkejut, ia kira akan ditolak karena selama ini James menyangka Claire tidak akan pernah menyukai sahabatnya sendiri. "Tapi.. apakah kau tidak takut bahwa persahabatan kita akan menjadi canggung jika kita berpisah?" tanya Claire.
James tertawa. "Aku tidak akan membiarkan kita berdua berpisah karena kita ditakdirkan untuk bersama! Dan Aku lah yang akan menjagamu hingga akhir hayatku" janji James. Claire tersipu mendengar itu. Kemudian Claire mengangkat jari kelingkingnya, dan mereka mengaitkan jari kelingking itu satu sama lain.
Sementara itu, ada sepasang mata yang sedang memperhatikan mereka berdua dengan sorot mata yang tajam. Ia dengki, benci, marah, sedih, dan jengkel melihat ke dua orang itu, terutama kepada Claire
My... My first kiss!!!!--Teriak Claire dalam hati. Saking kagetnya hingga ia tak bisa berkata-kata. "James.... Apakah itu ungkapan cinta? Apakah kau mencintaiku?" tanya Claire, masih bingung rupanya.
James malah tertawa. Kemudian ia menjawab lembut sambil mengusap kepala Claire,"Tentu saja, dasar bodoh! Kau pikir aku akan bercanda tentang yang tadi?"
Uuugh dia mengataiku bodoh!!!--Tapi entah mengapa itu membuat Claire senang. Mukanya merah padam. Sepertinya...entah sejak kapan, Claire pun sebenarnya sudah menyukai James. Apalagi kini James semakin tinggi,pintar,tampan,dan keren. Claire selalu dibuat deg-degan karenanya. Kini, James kembali membuat perasaan Claire tidak keruan.
"Uuum.. jadi, bagaimana? Apakah kau juga mencintaiku?" tanya James gugup, mukanya bersemu merah. Merah padam seperti kepiting rebus.
"Ya!!" jawab Claire, kemudian merangkulnya erat. James terkejut, ia kira akan ditolak karena selama ini James menyangka Claire tidak akan pernah menyukai sahabatnya sendiri. "Tapi.. apakah kau tidak takut bahwa persahabatan kita akan menjadi canggung jika kita berpisah?" tanya Claire.
James tertawa. "Aku tidak akan membiarkan kita berdua berpisah karena kita ditakdirkan untuk bersama! Dan Aku lah yang akan menjagamu hingga akhir hayatku" janji James. Claire tersipu mendengar itu. Kemudian Claire mengangkat jari kelingkingnya, dan mereka mengaitkan jari kelingking itu satu sama lain.
Sementara itu, ada sepasang mata yang sedang memperhatikan mereka berdua dengan sorot mata yang tajam. Ia dengki, benci, marah, sedih, dan jengkel melihat ke dua orang itu, terutama kepada Claire
***
"Hei Jane! Aku dengar, Claire masuk Rumah sakit" mendengar itu Jane tersontak kaget. "Hei Yue, apa kau serius?!" tanya Jane tidak percaya. Jadi, anak itu masuk Rumah sakit? HAHA RASAKAN!--umpat Jane dalam hatinya berteriak penuh kemenangan dan kedengkian.
"Tapi.." Yue tidak melanjutkan. Dan itu membuat Jane penasaran. "Tapi apa?!" tanya Jane penasaran. "Tapi, tadi kulihat James yang menunggu Claire diruang inap. Lalu aku masuk dan bertanya padanya, kemudian dia menceritakan padaku." lanjut Yue.
Mendengar itu hatinya bergejolak penuh dengan emosi, tangis, sedih, dan benci yang memuncak pada Claire. Terbesit sebuah ide jahat dikepalanya. "Hei, orang tuamu kan pemilik apotik. Aku ingin membeli beberapa botol obat bius total"
"Hah? Untung apa?" Yue penasaran. "Whoaaa whoaaa, jangan bilang kau ingin membuatnya tertidur?" lanjut Yue, kemudian ia tertawa cekikikan.
"Haha sepertinya kau tau rencanaku." kemudian ia melanjutkan,"Ya AKu akan membuatnya tertidur selamanya! Ha Ha Ha!"
Setelah mengambil beberapa botol obat itu, Jane pun pergi menuju Rumah Sakit XX untuk 'menemui' Claire. Namun hatinya panas,ketika melihat Claire dan James sedang berpelukan. Oh, rupanya mereka sudah berpacaran. Jane terduduk lemas. Cintanya, orang yang disukainya, seluruh belahan jiwanya telah jatuh pada perempuan lain. Tanpa sadar ia menangis, Jane pun memutuskan untuk pulang. Namun, bukan berarti ia akan menyerah begitu saja. Ia pasti akan membuat Claire menderita. Menderita lebih dari apa yang ia dapat sehingga masuk Rumah Sakit.
***
"James, pulanglah. Sudah larut malam kau harus segera pulang. Ibumu pasti khawatir" dari tadi James terus menemani Claire meski ia sendiri sedang lelah.
"Tidak bisa. Aku tidak akan pulang sebelum Ibumu atau ayahmu datang untuk menggantikanku" James tetap keras kepala. Padahal matanya sudah merah karena ngantuk, wajahnya pun menunjukan bahwa ia letih.
"Kau ini!!! Cepat pulang! Aku tidak ingin Ibumu terlalu khawatir. Kalau kau tidak pulang, Aku tidak ingin bicara denganmu lagi" ancam Claire, menunjukkan aksi ngambeknya.
Mendengar itu James jadi kelabakan. "Oke oke Aku kalah. Baiklah Aku akan pulang, tapi.." James mengambil sesuatu didalam kantung jaketnya, dan ternyata itu Handphoneku!!. "Ini." James memberikan handphone itu ke kedua telapak tanganku."Jika ada apa-apa telepon aku!" lanjut James. Kemudian ia mencium keningku, dan pergi meninggalkan ruangan ini. Tak lama, ruangan ini sangat sepi dan menyakitkan. Rasa sepi yang membuatnya ingin menangis karena tak ada Ayah dan Ibu yang ia cintai.
Claire tertawa. Mentertawakan dirinya sendiri.
Haha Aku sangat bodoh. So kuat sekali menyuruhnya pulang, padahal Aku masih membutuhkannya.. Aku kesepian..
Tak lama airmata membasahi pipinya. Ia menangis dalam malam yang sepi. Sendiri. Ia menumpahlan segala kesal,sedih,dan sesak di dada. Ia tanggung semua itu sendiri.
*lanjut ke eps6
0 komentar