Part IV
Tapi aku kaget sekali.. dikaca aku lihat ada seorang wanita berpakaian putih di pojokan kamar ,aku langsung menoleh ke belakang tapi tak ada siapa-siapa.aku kembali menengok ke kaca wanita itu masih ada dan berjalan mendekat aku berkeringat dingin dan sulit untuk bergerak. Aku menengok ke belakang tapi tetap saja tidak ada siapa-siapa.. ingin aku berteriak namun mulutku susah untuk terbuka
Wanita itu keluar dari cermin ! astaga... wajahnya sangat seram sekali dan berlumuran darah. Aku ingin kabur namun tidak bisa bergerak
“To.. TOLOOONG!” aku berteriak dan lari keluar kamar , di dapur ternyata ada mamah yang sedang mengiris bawang. Segera aku memeluknya. “maah tadi ada setan keluar dari kaca” keluhku sambil menangis
Betapa terkejutnya aku ketika aku lihat ternyata itu bukan ibuku ! wajahnya rata ! aku lari keluar rumah sekencang mungkin. Beruntung aku bertemu ardan dijalan. Aku menangis dan mengeluh padanya. “yaudah ayo ke rumah kamu sekali lagi ! kita cek !” ajak ardan “tapi aku takut daaan! Mamah nggak ada !”
“udah ayo cepet!” ardan menarikku ke rumah. Didepan rumah aku sudah merasa takut
“Ayo deh cepetan kita cek” kata ardan sambil memasuki pintu tiba-tiba saja saat ardan didalam pintu tertutup !
“Ardaan! Ardan bukaaa!” namun tidak ada jawaban.. sepi....
Aku menangis sejadi-jadinya, kemudian aku lari menuju rumah errin sambil menelpon yuli
“Halo” suaraku serak dan hampir habis
“iya ? ada apa chan?” “yul... please dong ke rumah aku! Aku takut” teriakku dengan penuh ketakutan “Hah? Oh yaudah aku mau ke sana nih”
Disaat aku menunggu yuli tiba-tiba ardan datang , aku tau itu pasti bukan ardan ! aku lari sekencang-kencangnya
“chaaaan tunggu !” teriak ardan aku berhenti sesaat, aku menoleh ternyata itu memang ardan! “chan kamu kenapa sih?” aku hanya menangis dan tidak menjawab. “chan kamu kenapa !?” ardan mulai menanyaiku dengan berteriak. Terpaksa aku menceritakan semuanya, disaat aku sedang bercerita Yuli datang ! Ahh syukurlah...
“Chand, sebenernya ada apa sih? Ardan juga ngapain disini?” yuli mulai penasaran “iya ini juga si chandra lagi cerita tuh” ardan menunjuk padaku.
Aku ceritakan lagi semua dari awal dan...
“Hah? Tapi... sejak kapan aku ke rumah kamu chan? Sekarang aja baru ketemu kok” ardan membantah “Lah? Berarti yang tadi nolongin aku bukan kamu dong?” “nah loh.. wah sumpah ini udah gak beres” Ardan mulai emosi. “terus mamah kamu gimana chan ?!” Yuli mulai naikdarah “uhh.. ayo kita lihat ke rumahku !”
Kami bertiga ke rumahku (lagi) dan melihat situasi, kami semua masuk bersamaan dan tidak ada siapa-siapa ! dan tidak ada apa-apa !
Krieeeet suara pintu terbuka, kami semua kaget. Ternyata itu mamah! Tapi aku ragu.. apakah itu benar mamah?
“Mah? Ini beneran mamah kan?” “kamu itu kenapa sih? Emang kamu kira mamah itu setan?!” Aaah syukurlah! Kami bertiga lega. Aku langsung memeluk mamah
“Mah tadi ada didapur bukan?” tanyaku “Dari tadi mamah ke pasar , sekarang aja baru pulang” glek! Lalu yang tadi didapur???
Di Sekolah aku,ardan dan yuli menceritakan itu semua pada sahabat kami.. Errina, Isal, Ilham..
“Hah? Emang bener? Eh maaf ya kalau aku nguping pembicaraan kalian” Kata alisa yang menyela pembicaraan kami. “Iya sa! aku emang kaya diterror gitu” jawabku “Kalo gitu sama kaya aku dong! Kemaren ....” “kemaren kenapa?” ilham memotong pembicaraan “denger dulu makanya”alisa kesal. “jadi, waktu kemaren aku main disekolah sama temenku yang di kelas 1-5 nah waktu jam 3an pintu gudang tiba-tiba buka-tutup sendiri ! spontan aku dan temanku langsung kabur ke luar”
“Hah? Wah aku dan yuli juga pernah mengalami hal yang sama”jawabku dan yuli hanya mengangguk.
“Hmm.. kalian ngerasa gak? Kok tiap tahun digudang belakang sekolah itu pasti ada yang bunuh diri?” tanya alisa. Hmm setelah kami pikir-pikir ternyata ada benernya juga.. kenapa setiap tahun pasti ada?!.
Apakah tahun depan ketika kami kelas 2 pun ada? Ya allah jangan sampai ada deh~
“aduh laper nih ! ke kantin dongggg” pinta erin “yaudah deh.. alisa, mau ikut gak?” ajak Yuli “Ikuut dong”..
Kami bertujuh makan dikantin. Setelah selesai kami kembali ke kelas dan belajar.
Hari ini guru PLH kami tidak ada dan sementara digantikan dengan guru baru.. Pak Yanto. Pak Yanto mengajak kami ke halaman belakang, padahal keadaan langit sedang mendung dan sepertinya akan turun hujan namun pak yanto tidak memperdulikan itu